Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar Andi Muhammad Rahmat resmi diberhentikan dari jabatannya.

Pencopotan Muhammad Rahmat dilakukan saat digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank sulselbar di Hotel Four Point  Makassar, Kamis (4/9).

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan bahwa dalam RUPS para pemegang saham menginginkan adanya penyegaran dalam Bank Sulselbar. 

"Pencopotan Direktur utama Bank sulselbar Muhammad Rahmat berdasarkan usulan seluruh pemegang saham secara demokratis.Ungkap Nurdin saat ditemui di Rumah Jabatan, Kamis (5/9).

Menurut Nurdin, dalam RUPS tersebut para pemegang saham menyampaikan sejumlah pandangan dan evaluasi, salah satunya mereka menarget dividen yang lebih besar sementara saat ini kondisi Bank Sulselbar dinilai belum mampu memberi keuntungan kepada para pemegang saham.

"Para pemegang saham ingin deviden lebih besar. Bahkan ada beberapa pemegang saham dari kabupaten mengatakan, kita ini lagi mencari lembaga-lembaga yang bisa lebih memberikan keuntungan lebih besar daripada BPD,"jelas Nurdin. 

Nurdin lebih jauh mengaku, alasan lain mencuatnya usulan penonaktifan Rahmat, yakni tingginya kredit macet atau non performing loan serta belum mampunya Bank Sulselbar menjadi Bank Devisa hingga kini ditengah gencarnya bank lain menawarkan promo besar-besaran.

"Seluruh pemegang saham mengeluhkan performa Bank Sulselbar kurang baik seperti NPL nya naik hampir 100%  padahal kan kalau kita komposisikan, kredit lebih dominan konsumsi dibanding produktif,"imbuhnya.

"Dalam waktu dekat pelaksana tugas sementara (plt) Direktur Utama Bank Sulselbar akan ditunjuk melalui kesepakatan seluruh pemegang saham,"tutupnya.

Kamis, 5 September 2019 (Srf/Na)