Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah menegaskan untuk melawan masuknya buah impor di Sulsel  dengan memperbaiki kwalitas buah lokal yang ada.

Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel saat memimpin pertemuan Coffee Morning bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Senin (18/1).

Nurdin Abdullah mengungkapkan Provinsi Sulsel memiliki potensi sektor pertanian dan perkebunan yang sangat besar yang harus bisa dikelola dengan maksimal.

"Tapi jujur saja, kita selalu bicara soal buah-buahan impor, padahal sebenarnya melawan buah impor itu, kita harus memperbaiki kualitas buah kita (lokal). Contoh lengkeng, ini tiga tahun lalu kita tanam, kalau hari ini Dinas Pertanian melakukan hal yang sama. Tiga tahun ke depan, sudah bisa kita bayangkan kalau Sulsel ini menjadi provinsi penghasil lengkeng," ujarnya.

Ia menyebutkan rekayasa pada buah dapat dilakukan agar dapat menembus pasar ekspor. Misalnya mangga yang hampir ditemukan di berbagai negara sebagai buah impor.

"Mangga harum manis dan mangga madu misalnya, sulit menembus pasar ekspor karena memiliki kulit buah yang berwarna hijau, padahal memiliki rasa yang manis dan beraroma. Warna hijau pada mangga bagi konsumen luar negeri dianggap memiliki rasa kecut."sebutnya.

Gubernur Sulsel juga mengaku setiap daerah di Sulsel harus mendapatkan perhatian yang sama untuk menciptakan peluang dan produksi buah.

"Makanya saya bilang Sulawesi Selatan ini, tidak ada alasan bagi kita ini tidak membutuhkan daerah, kabupaten/kota. Dan saya cuma nitip, mindset kita, coba kita ubah dan mengikuti perkembangan yang ada," pungkasnya.

Nurdin menambahkan disisa dua tahun masa jabatannya, maka pemanfaatan APBD digunakan untuk mensupport daerah bawahan.

"Sisa masa jabatan saya dua tahun ini, kita manfaatkan APBD kita untuk support daerah. Jadi bapak ibu sekalian, ada kolaborasi antar kita semua. Kita duduk bersama, apa yang harus kita buat bersama," tutupnya.

Senin, 18 Januari 2021