Seluruh petani jagung khususnya di Sulawesi Selatan mendapat angin segar karena digagas dua sekaligus varietas jagung unggul yang diberi nama NA1 dan NA2 untuk mengisi pangsa pasar di seluruh daerah di Jepang. 

Dua varietas tersebut sudah pernah di tanam di Kabupaten Bantaeng sejak tahun 2014 silam. Olehnya itu dua varietas ini ingin disebarluaskan diseluruh daerah di Sulsel. 

Bahkan, varietas unggul ini rencana akan dikembangkan terlebih dahulu di Sulsel, setelah itu akan ditingkatkan menjadi varietas baru seluruh Indonesia. 

Kepala Dinas Pertanian Sulsel, Fitriani menjelaskan, penanaman bibit jagung NA1 dan NA2 ini sekaligus untuk menguji varietas baru ini di wilayah kabupaten Soppeng. 

"Ini untuk menguji kebenaran dan ketahanan jagung varietas baru, baik yang NA1 dan NA2, walaupun sudah pernah di tanam di Bantaeng sebelumnya," kata Fitriani di Lejja, Soppeng, Selasa (21 Januari 2020).

Selain target untuk di pasarkan di wilayah Sulsel, varietas baru ini akan ditargetkan untuk di pasarkan sampai level nasional. 

Di Lejja Soppeng sendiri ditargetkan pula menjadi pusat buah-buahan bagi wisatawan usia menikmati air panas Lejja. 

"Disini juga sesuai arahan bapak Gubernur Sulsel tahun lalu, yan akan dijadikan pusat buah-buahan. Dan disini juga ada rumah bibit buah-buahan dan juga rumah alat alsintan," jelasnya. 

Sementara, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku varietas baru ini merupakan gagasan dirinya dengan tim pertanian yang sepakat untuk mengembangkan jagung tersebut di Sulsel, bahkan Indonesia. 

"Jagung ini tongkolnya besar dan beratnya luar biasa berat pak. Jagung ini sebenarnya dimakan mentah juga enak, jagung ini bukan jagung sebarangan. Jagung ini satu biji dihargai 1 Yen Jepang atau setara dengan Rp 13.000 disini (Indonesia)," kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.

Selasa, 21 Januari 2020 (Srf/Na)