Australia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menjalin kerjasama dengan University of Tasmania melalui devisi The Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS), untuk melakukan penelitian dalam rangka pengembangan dan pengolahan sumber daya di Sulsel.

IMAS dikenal sebagai institut yang sukses melakukan penelitian dan pengembangan sumber daya maritim di Australia.

Dalam pertemuan dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan rombongan di kampus IMAS, Rabu 9 Oktober 2019, Excecutive Director IMAS, Mr. Terry Bailey, menjelaskan, kampus mereka masuk rangking keempat di dunia dan tingkat pertama di Australia.

Terry Bailey didampingi Mr Peter Craven, Chairmen Tasmanian Chairman Australia Indonesia Business Counsil, Mr. Cameron Parsons, Acting Director Global Engagement, Prof. Ted Lefroy, Acting Directur Tasmanian Instutute of Agriculture, Dr. Quinn Fitzgibbon, Senior Research Fellow IMAS.

IMAS, jelas Terry, lebih fokus dalam penelitian tentang perikanan, budidaya ikan, dan kelautan. "Hasil penelitian diserahkan ke pemerintah dan pemerintah membuat kebijakan berdasarkan hasil riset," katanya.

Berdasarkan hasil riset mereka, kini pihak swasta di Tasmania telah sukses mengembangkan budidaya ikan salmon di air tawar.

Pada kesempatan itu, Nurdin Abdullah mengatakan, Sulsel memiliki potensi perikanan dan kelautan yang bisa dikerjasamakan.

"Saya minta IMAS menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Sulsel dan Unhas dalam bidang penelitian dan budidaya ikan," jelas Nurdin Abdullah.

Rombongan yang dipimpin Nurdin Abdullah didampingi Consul Australia di Makassar Aron Corbett, selama di Tasmania dan Melbourne.

Excecutive Director IMAS, Mr. Terry Bailey, mengatakan siap untuk kerjasama dengan Pemerintah Sulsel dalam penelitian dan kajian untuk pengembangan sumber daya yang tersedia di Sulsel.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah meminta IMAS melakukan kajian yang mendalam tentang sistem pengembangan sumber daya perikanan, pertanian, dan peternakan.

"Saya minta IMAS melakukan riset untuk pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan," jelasnya.

Menurut Nurdin Abdullah, harus ada langkah yang terukur untuk menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan untuk menutupi kebutuhan nasional dan bahkan kebutuhan dunia.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Nurdin Abdullah akan mengirim beberapa staf dari Pemprov Sulsel yang memiliki bakat dalam penelitian untuk belajar di IMAS.

"Harus dari staf Pemprov supaya program ini jalan," jelas Nurdin Abdullah usai pertemuan dengan Terry dan timnya.

Terry dan timnya siap ke Makassar dalam waktu dekat untuk merealisasikan program yang ditawarkan Gubernur Sulsel.

Rabu, 9 Oktober 2019